Friday, March 1, 2019

aqiqah gresik (Mendidik Anak Dengan "Positive Parenting")

AQIQAH GRESIK HUB 0851 000 999 16


Mendidik Anak Dengan "Positive Parenting"

Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengasuh anak dengan cara positive parenting adalah: AQIQAH GRESIK


1. Mengenali Perkembangan Anak

Kenali kemampuan anak, baik kemampuan kognitif, keterampilan fisik, perkembangan emosi, caranya berinteraksi dengan orang lain, juga masalah-masalah khusus yang dihadapinya.



2. Meluangkan Waktu Berkualitas

Orangtua sebaiknya mau membuka diri untuk mengetahui dunia si kecil. Agar bisa mencoba melihat dunia dari kacamatanya. Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyediakan waktu khusus bagi anak, memberikan perhatian penuh saat meluangkan waktu berkualitas tersebut, isi dengan kegiatan menyenangkan, dan dilakukan dengan rutin. Dr. Adriana menyarankan untuk menciptakan waktu khusus sebelum tidur dengan membacakan dongeng sebelum tidur bagi anak yang masih balita. Atau bagi anak yang sudah remaja, cobalah sesekali membaca buku yang ia sedang baca, misal chicklit atau novel.AQIQAH GRESIK



3. Memberi Dukungan dan Pujian

Tak hanya orang dewasa yang butuh diberikan pujian dan dukungan. Anak-anak pun seperti itu. Mereka butuh afirmasi dan apresiasi, terlebih dari orang yang mereka anggap penting. Dr. Adriana juga menekankan, saat akan memberikan pujian, pastikan tujuannya tepat dan spesifik. Kenali pula karakter anak, hal ini sangat penting, pada saat ingin menyampaikan pujian pada anak pun amat perlu untuk menyesuaikan cara Anda dengan karakternya. Ada anak yang suka dipuji langsung, tapi tidak di hadapan banyak orang, dan sebaliknya. Dukungan dan pujian merupakan cara untuk mengarahkan tapi tidak memaksa anak, plus merupakan cara untuk memberikan semangat agar bangkit kembali ketika ia sedang terjatuh.AQIQAH GRESIK



4. Menjadi Model yang Baik

Bagaimana ia bisa percaya atas apa perkataan dan nasihat orangtuanya jika Anda tidak melakukan sendiri apa yang diperintahkan kepadanya? Ketika Anda ingin anak bisa berlaku sesuai yang diinginkan, sebaiknya Anda tidak hanya bicara tetapi mencontohkan dengan tingkah laku. Cobalah untuk membuka diri dan tidak "jaim" kepada anak, agar ia terbiasa untuk berdiskusi dan bertanya dengan Anda. Dengan memberi contoh yang baik, Anda juga sekaligus mendorongnya untuk menjadi anak teladan.



5. Memberikan Konsekuensi Logis

Dr. Adriana menyarankan agar Anda tidak terlalu mengekang anak. Ketika Anda sudah memberitahukan konsekuensi dari tindakan-tindakan tertentu dan ia tetap melakukan tindakan tersebut, asalkan masih dalam batas yang aman, biarkan ia merasakan konsekuensi tersebut. Kadang hal ini diperlukan untuk meredam rasa penasaran si kecil. Pastikan sangsi atau konsekuensi tersebut masih dalam batasan logis dan bisa dimengerti oleh si anak. Ini akan membantu si kecil belajar bertingkah laku. Cara ini tergolong cukup efektif.


AQIQAH GRESIK
6. Fokus Pada Tingkah Laku Positif

Jangan hanya melarang. Berikan pujian atau reward atas tindakan-tindakan positif yang baik dari si kecil. Saat akan memberikan reward, pastikan dalam bentuk yang tepat dan benar-benar disukai si kecil. Mencoba tawar-menawar dengan si kecil untuk melakukan sesuatu yang ia suka dengan tindakan yang Anda tahu sulit untuk ia lakukan akan menjadi motivasi baginya. Namun, jangan sampai untuk segala hal harus diberikan iming-iming. Abaikan tingkah laku negatif dari anak yang memancing konflik berulang.



7. Bersikap Tegas

Terapkan aturan secara konsisten. Tegurlah anak jika ia berbuat salah dan itu merupakan hal aturan yang sudah disepakati. Jangan lupa untuk bersikap adil pada semua anggota keluarga.



8. Tanamkan Nilai-nilai

Ajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti sopan santun, tolong-menolong, berbagi, saling mengasihi, dan toleransi. Caranya? Berikan contoh konkret dengan menjadi model. Cara lainnya bisa juga dengan pergi menjalankan ritual agama bersama keluarga.



9. Lakukan Diskusi dan Negosiasi

Diskusi dan negosiasi adalah hal yang wajar dilakukan. Saat seperti ini, penting untuk menghargai pendapat anak dan fleksibel dalam menerapkan aturan. Dengarkan pendapat si anak dan mencoba mencari pemecahan permasalahan bersama. Ajar anak untuk bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain. Untuk anak yang sudah besar, bicarakan konsekuensi jika ada negosiasi seputar aturan.



10. Ciptakan Komunikasi Efektif

Yang namanya komunikasi efektif dengan lawan bicara, butuh kesepakatan. Dalam hubungan personal, tentu komunikasi akan lebih efektif jika terjadi dalam dua arah. Selain Anda harus bisa menyampaikan pesan dengan jelas dan berharap ia bisa mengerti, Anda juga harus bisa mendengarkan dengan hati. Mendengarkan dengan hati adalah berusaha menangkap apa yang dirasakan oleh si anak, dengan tidak emosi, fokus dan konsentrasi kepadanya, tidak terbagi dengan hal-hal lain.



11. Disiplin Jelas & Konsisten

Ketika membuat aturan di dalam keluarga, pastikan aturannya cukup jelas dan fleksibel, juga terdapat kesepakatan di antara keluarga. Jika orangtua ada ketidaksepakatan, pastikan tidak bertengkar di depan anak. Jika ada konsekuensi, beritahukan dan sepakai sejak awal. Hal-hal semacam ini akan membantu mendorong anak untuk mandiri.



Dr. Adriana menyimpulkan, dalam hal aturan, jika disampaikan dengan jelas dan sudah disepakati bersama, lalu dijalankan dengan konsisten, akan menjadi hal yang positif.



Selain sebelas langkah di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kedua orang tua:



1. Pola asuh harus dinamis

Kenapa? Karena pola asuh harus sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh, penerapan pola asuh untuk anak batita tentu berbeda dari pola asuh untuk anak usia sekolah. Pasalnya, kemampuan berpikir batita kan masih sederhana, jadi pola asuh harus disertai komunikasi yang tidak bertele-tele dengan bahasa yang mudah dimengerti.



2. Pola asuh harus Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak

Ini perlu dilakukan karena setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Shanti memperkirakan saat usia satu tahun, potensi anak sudah mulai dapat terlihat. Umpamanya, kala si kecil mendengarkan alunan musik, dia kok tampak lebih tertarik ketimbang anak seusianya. Bisa jadi, ia memang memiliki potensi kecerdasan musikal. Nah, kalau orang tua sudah memiliki gambaran potensi anak, maka ia perlu diarahkan dan difasilitasi.



Selain pemenuhan kebutuhan fisik, orang tua pun mesti memenuhi kebutuhan psikis anak. Sentuhan-sentuhan fisik seperti merangkul, mencium pipi, mendekap dengan penuh kasih sayang, akan membuat anak bahagia sehingga dapat membuat pribadinya berkembang dengan matang. Orang tua lebih mengetahui anaknya sendiri dibandingkanbaby sitter.



3. Ayah-ibu mesti kompak

Ayah dan ibu sebaiknya menerapkan pola asuh yang sama. Dalam hal ini, kedua orang tua sebaiknya “berkompromi” dalam menetapkan nilai-nilai yang boleh dan tidak. Jangan sampai orang tua saling bersebrangan karena hanya akan membuat anak bingung. Ayah dan ibu adalah pengasuh terbaik dibandingkanbaby sitter profesional sekalipun.



4. Pola asuh mesti disertai perilaku positif dari orang tua

Penerapan pola asuh juga membutuhkan sikap-sikap positif dari orang tua sehingga bisa dijadikan contoh/panutan bagi anaknya. Tanamkan nilai-nilai kebaikan dengan disertai penjelasan yang mudah dipahami. Kelak diharapkan anak bisa menjadi manusia yang memiliki aturan dan norma yang baik, berbakti dan menjadi panutan bagi temannya dan orang lain.



5. Komunikasi Efektif AQIQAH GRESIK

Bisa dikatakan komunikasi efektif merupakan sub-bagian dari pola asuh efektif. Syarat untuk berkomunikasi efektif sederhana kok, yaitu luang waktu untuk berbincang-bincang dengan anak. Jadilah pendengar yang baik dan jangan meremehkan pendapat anak. Bukalah selalu lahan diskusi tentang berbagai hal yang ingin diketahui anak. Jangan menganggap usianya yang masih belia membuatnya jadi tak tahu apa-apa. Dalam setiap diskusi, orang tua dapat memberikan saran, masukan, atau meluruskan pendapat anak yang keliru sehingga anak lebih terarah dan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal.



6. Disiplin

Penerapan disiplin juga menjadi bagian pola asuh. Mulailah dari hal-hal kecil dan sederhana. Misalnya, membereskan kamar sebelum berangkat sekolah atau menyimpan sesuatu pada tempatnya dengan rapi. Lantaran itu, anak pun perlu diajarkan membuat jadwal harian sehingga bisa lebih teratur dan efektif mengelola kegiatannya. Namun, penerapan disiplin mesti fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi anak. Anak dengan kondisi lelah, umpamanya, jangan lantas diminta mengerjakan tugas sekolah hanya karena saat itu merupakan waktunya untuk belajar.



7. Orang tua Konsisten

Orang tua juga bisa menerapkan konsistensi sikap, misalnya anak tak boleh minum air dingin kalau sedang terserang batuk. Tapi kalau anak dalam keadaan sehat ya boleh-boleh saja. Dari situ ia belajar untuk konsisten terhadap sesuatu. Yang penting setiap aturan mesti disertai penjelasan yang bisa dipahami anak, kenapa ini tak boleh, kenapa itu boleh. Lama-lama, anak akan mengerti atau terbiasa mana yang boleh dan tidak. Orang tua juga sebaiknya konsisten. Jangan sampai lain kata dengan perbuatan. Misalnya, ayah atau ibu malah minum air dingin saat sakit batuk



artikel ini di ambil dari :  https://www.ibudanbalita.com/

harga aqiqah gresik 0851 000 999 16

harga aqiqah gresik 0851 000 999 16





Thursday, February 28, 2019

Harga Aqiqah Gresik 2022 hub 0851 000 999 16

Harga Aqiqah Gresik 2022 hub 0851 000 999 16




adab ketika berhadapan dengan ibu bapa kita


35 adab ketika berhadapan dengan ibu bapa kita

1. Tutup hand phonemu. Dan jauhkan HP ketika kehadiran mereka
2. Diam untuk mendengar cerita mereka
3. Terima pendapat mereka
4. Memberi respon baik terhadap cerita mereka
5. Berhadapan  dengan mereka dalam keadaan merendah diri
6. Selalu memuji mereka
7. Bagikan kepada mereka cerita yang menggembirakan
8. Tidak menyampaikan kepada mereka cerita yang buruk
9. Memuji kawan-kawan mereka Dan orang yang mereka sayang
10. Ingat jasa mereka
11. Merasa takjub terhadap cerita mereka walau sudah berulang-ulang kali
12. Tidak menyebut urusan yang menyakitkan yang telah berlalu
13. Hindari pembicaraan  yang berlebihan
14. Duduk sopan bersama mereka
15. Tidak meremehkan pendapat mereka
16. Tidak memotong percakapan mereka dan tidak meninggalkan mereka ketika mereka bercerita
17. Menghormati umur mereka Dan tidak membebankan mereka dengan cucu-cucu (menitipkan anakmu pada orang tua)
18. Tidak menghukum anakmu (cucu mereka) di hadapan mereka
19. Terima sepenuhnya nasihat dan pendapat mereka
20. Memuliakan kehadiran mereka
21. Tidak meninggikan suara terhadap mereka
22. Tidak berjalan di hadapan mereka
23. Tidak makan sebelum mereka makan
24. Tidak membebani mereka dengan masalahnmu (seolah2 ada yg pelik)
25. Berbangga dengan mereka walau pun mereka tidak layak untuk itu (untuk urusan yang di banggakan itu)
26. Tidak melunjurkan kaki di hadapan mereka Dan jgn memberi mereka sesuatu dari arah belakang
27. Tidak mencaci terhadap kemarahan mereka
28. Mendoakan untuk mereka setiap waktu
29. Tidak memperlihatkan kepenatan Dan keletihan di hadapan mereka
30. Tidak mengetawakan atas kesalahan mereka
31. Menolong mereka sebelum mereka meminta
32. Selalu mengunjungi mereka dan tidak membuat mereka marah
33. Memilih perkataan yang baik ketika berbicara dengan mereka
34. Panggil mereka dengan sebutaan yang mereka suka
35. Dahulukan mereka dari semua urusanmu dan orang lain.

Membentuk sikap kepemimpinan anak "aqiqah gresik"

aqiqah gresik

Membentuk sikap kepemimpinan anak memang tidak mudah butuh kesabaran dan kesiapan yang matang, Setiap orang tua tua pasti mendambakan buah hatinya kelak akan menjadi seorang pemimpin. Entah suatu hari nanti sang buah hati akan menjadi pemimpin negeri ini, pemimpin dunia, ataupun menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Jiwa kepemimpinan memang sangatlah penting dimiliki oleh setiap anak karena dengan begitu anak akan mulai belajar tanggung jawab dan hidup mandiri.

Apa itu kepemimpinan? Kepemimpinan adalah suatu sistem ketika kita mampu mengatur suatu kondisi yang buruk menjadi lebih baik. Pemimpin bukan hanya seorang presiden atau kepala rumah tangga, melainkan yang dimaksud kepemimpinan yakni kita mampu mengatur diri kita agar mampu mengendalikan suasana lingkungan di luar misal kita berani bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan serta kita mampu bekerja sama dengan lingkungan sekitar dalam hal apa pun.

Mendidik anak atau mempersiapkan seorang anak menjadi seorang pemimpin memang membutuhkan kesabaran ekstra karena tidak setiap anak mampu mendengarkan instruksi yang diberikan. Oleh sebab itu dalam mendidik anak kita harus memiliki trik khusus agar anak yang kita didik sesuai dengan apa yang kita harapkan. Misal sebagai orang tua, kita bisa mengajarkan tanggung jawab kepada anak dengan membiasakannya merapikan tempat tidurnya usai bangun tidur.

Pendidikan yang baik merupakan salah satu faktor utama dalam menumbuhkan sikap kepemimpinan pada anak. Sebelum mengarahkan seoarang anak menjadi pemimpin yang baik, orang tua juga harus mempersiapkan pendidikan yang menyangkut tentang agama. Penting sekali seorang anak dibekali ilmu agama karena dengan begitu anak mampu mempertimbangkan keputusannya sesuai dengan al-Qur’an dan Hadits. Jadi anak akan tahu mana keputusan yang nantinya akan diambil apakah baik untuk kemaslahatan masyarakat atau tidak.

Membentuk Karakter Anak Menjadi Seorang Pemimpin

Sebagai orang tua tentu kita memahami karakter anak kita masing-masing. Ada anak yang memang berkarakter keras kepala, suka menangis, manja, dan pendiam. Begitulah karakter anak, maka dari itu sebagai orang tua kita harus mampu mengarahkan anak kita agar dia mampu mengaplikasikan apa yang kita berikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam menghadapi karakter anak yang beraneka ragam tentu sebagai orang tua kita tak boleh mudah menyerah atau memanjakan anak karena jika kita bersikap seperti itu maka sampai kapan pun kita tidak akan mampu mengarahkan anak menjadi seorang pemimpin. Membentuk karakter pemimpin pada anak dapat kita tanamkan sejak dini. Melalui pedoman pendidikan yang baik, kita mampu membentuk karakter anak yang tadinya pendiam, keras kepala, dan manja dapat kita ubah karakternya menjadi seorang anak yang pemberani, bertangung jawab, dan penuh disiplin.

Hal itu tentu membutuhkan proses yang cukup lama, tapi sebagai orang tua kita harus sabar dalam mendidik anak. Selain itu faktor keluarga juga berperan dalam membentuk karakter seorang anak menjadi pemimpin. Dalam lingkungan keluarga peran kedua orang tua dan sekitar dapat memotivasi anak untuk terus berusaha menjadi anak yang cerdas dan mampu memimpin dirinya sendiri. Sebagai orang tua kita juga harus menciptakan suasana rumah atau keluarga yang nyaman, karena rumah merupakan tempat sang anak untuk beristirahat dan berbagai cerita kepada orangtuanya perihal kejadian yang dia alami.

Orang tua juga bisa memberikan tanggung jawab kecil kepada anak agar dia mampu hidup mandiri dan menyelesaikan permasalahan yang dia alami. Peran orang tua di sini begitu penting karena arahan yang diberikan orang tua kepada anaknya akan menentukan jalan yang dipilih seorang anak apakah ia akan mampu hidup mandiri atau tidak sebagai seorang anak.

Menstimulasi Jiwa Kepemimpinan pada Anak

Selain faktor pendidkan, lingkungan dan keluarga adalah hal penting yang dapat menumbuhkan karakter anak menjadi seorang pemimpin sejati. Kita sebagai orang tua juga dapat menumbuhkan sikap kesadaran kepemimpinan dengan menstimulasi jiwa anak melalui permainan, pelajaran, atau metode pendekatan lainnya agar tumbuh jiwa kepemimpinan pada diri anak.

Sikap yang biasa dimiliki oleh seorang pemimpin yakni adalah kejujuran. Hal pertama yang kita bangun agar anak menjadi seorang pemimpin tentu kita harus mengajarkan kejujuran pada diri anak. Dengan membiasakan jujur pada anak sejak dini tentu akan membuat sang anak terbiasa hingga dewasa untuk terus berkata jujur.

Kejujuran sangatlah penting dimilki oleh seorang pemimpin yang baik.  Agar sang anak terbiasa bersikap jujur, maka orang tua pun harus jujur dan saling terbuka kepada sang anak. Misal, kita biasakan sang anak dalam kehidupan sehari-hari diberi tugas kecil sepeti memberikan uang untuk menabung, dan setelah uang itu dia tabungkan, dia harus memberi laporannya kepada kita, dengan begitu anak akan terbiasa hidup jujur.

Selain kejujuran, sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin yakni integritas. Integritas atau kata lain kepercayaan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menjaga amanah. Integritas di sini juga dapat kita tumbuhkan kepada sang anak dengan memberikan kepercayaan penuh bahwa sang anak mampu mengerjakan tugas-tugas kecilnya.

Menumbuhkan sikap kepeimpinan pada anak dapat kita lakukan dengan membiasakan pada anak agar terus hidup penuh tanggung jawab dan kemandirian. Agar anak mampu tumbuh sesuai dengan harapan kita maka kepercayaan penuh harus diberikan pada anak agar mampu menjadi seorang pemimpin di masa mendatang.

Sikap adil dan bijaksana merupakan salah satu hal yang juga wajib dimliki oleh seorang pemimpin. Orang tua harus pula mengarahkan pendidikan agar sang anak mampu menjadi seorang peminpin sejak dini. Misal, setiap kali anak akan berangkat kesekolah, kita dapat memberikan bekal lebih kepada sang anak agar bekal tersebut dia berikan kepada teman-temannya secara adil dan merata. Selain itu, orang tua juga bisa memberikan pilihan yang menarik bagi sang buah hati untuk memilih mainan mana yang akan dia ambil di toko mainan sesuai dengan pertimbangan dan saran dari orang tua agar anak natinya akan terbiasa mengambil keputusan-keputusan dengan bijak.

Seorang pemimpin haruslah pemberani dalam mengambil sebuah keputusan. Pemimpin yang baik juga  pemimpin yang selalu mau belajar serta mampu mendengarkan saran dan kritik dari orang lain.  Sifat pembelajar tak lepas dari kepiawaian seorang pemimpin yang haus akan ilmu. Oleh karena itu agar anak mampu menjadi pembelajar yang baik, maka orang tua bisa memberikan pengalamananya kepada sang anak dan terus memotivasinya agar terus mau belajar dalam meraih cita-citanya.

Sifat terakhir dari seorang pemimpin yakni mampu bekerja sama. Sifat bekerja sama ini dapat kita tumbuhkan kepada sang anak melalui metode permaianan atau pelajaran yang berkaitan dengan kerja sama. Orang tua juga bisa mengajak sang anak ikut kerja bakti di lingkungan rumah. Semoga kelak sang anak bisa menerima arahan yang kita berikan agar dia mampu menjadi seorang pemimpin dan hidup mandiri.

Tips Membentuk Anak Jadi Pemimpin :

– Puji perilaku kepemimpinan mereka.
– Tanyai pendapat mereka tentang sebuah pilihan. Dengan menjawab pertanyaan pilihan, maka kemampuan berbicara dan membuat keputusan yang baik akan teruji.
– Mengenalkan para pemimpin. Entah dari buku cerita, acara di TV, atau orang-orang yang ada di lingkungan kita, bisa jadi sumber ilmu tentang pemimpin yang hebat.
– Lakukan kegiatan yang membantu mereka menunjukkan kemampuan memimpin. Dengan membiarkan anak membantu mengatur barisan teman-temannya saat acara outing dari sekolah, maka anak dengan sendirinya dibiasakan untuk melakukan hal-hal memimpin.
– Bantu menentukan tujuan pribadi. Ketika sang anak menentukan tujuan untuk diri mereka sendiri, yang tak ada hubungannya dengan kepentingan orang lain, otomatis mereka akan menunjukkan kemampuan memimpin. Bantulah agar arah tujuannya benar.

Sumber : muzakki.com

Wednesday, February 10, 2016

Siapa yang Berwenang Menetapkan 1 Syawal?



Fri 12 October 2007 00:12 | puasa | 2.765 views
Pertanyaan : 
Assalamu'alaikum wr. Wb
Beberapa tahun belakangan ini seringkali terjadi perbedaan masuknya 1 syawal, sehingga umat dibuat bingung. Karena banyak metode penentuan 1 syawal, maka di negara yang bukan negara Islam seperti kita ini,
1. Siapakah yang berwenang untuk menetapkan 1 syawal(tentunya menurut al-Qur'an & hadits)?
2. Bolehkah seorang pemimpin kelompok menetapkan itu dengan mendasarkan pada ayat yang artinya: Hai orang-orang muslim, taatlah kamu kepada Allah, dan rasulnya dan Ulil Amri di antara kamu....
3. Apakah pemimpin kelompok bisa juga disebut "Ulil Amri Minkum"
Demikian pertanyaan saya, mudah-mudahan ustadz berkenan menjawab
Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Karena sudah pasti ada perbedaan pendapat di kalangan para mujtahid dalam menetapkan jatuhnya tanggal 1 Syawwal, maka khusus untuk masalah ini, harus ada penengah yang perkataannya ditaati oleh semua mujtahid tersebut.
Apalagi mengingat urusan jatuhnya lebaran ini menyangkut kepentingan orang banyak, maka kesepakatan harus diambil dan persatuan harus lebih diutamakan.
Kita bisa maklum kalau ada perbedaan pendapat yang didiamkan saja, karena memang tidak ada solusi. Misalnya, perbedaan pendapat tentang jumlah bilangan rakaat shalat tarawih, atau perbedaan pandangan tentang kesunnahan qunut shalat shubuh dan kebid'ahannya.
Demikian juga perbedaan pendapat dalam hukum penyelenggaraan hari besar seperti maulid nabi, isra' mi'raj, nuzulul quran dan seterusnya. Biarlah masing-masing mujtahid berpendapat sesuai dengan apa yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran.
Asalkan satu sama lain tidak saling mengejek, mencemooh, mencaci atau memerangi dengan jalan memboikot, tidak mau bertegur sapa hingga menuduhnya sebagai calon penghuni neraka jahannam.
Perbedaan pendapat dalam banyak masalah cabang syariah adalah sebuah kepastian, tidak mungkin ditampik dan mustahil dihilangkan. Demikian secara umum yang berlaku untuk setiap masalah furu'iyah dalam masalah kajian fiqih.
Namun khusus untuk penetapan tanggal 1 Syawwal, 1 Ramadhan atau pun 1 Dzulhijjah, seharusnya ada kesepakatan di antara para mujtahid. Tidak diserahkan kepada masing-masing orang untuk menetapkan sendiri-sendiri.
Sejarah agama kita sejak 14 abad yang lampau, baik selama masih ada khilafah Islamiyah atau pada periode setelah keruntuhannya, tidak pernah ada mujtahid yang menetapkan sendiri jatuhnya hari raya itu.
Ilmu hisab dan ilmu rukyatul hilal boleh berkembang dan dipelajari oleh orang banyak, akan tetapi urusan penanggalan dan jatuhnya jadwal puasa serta lebaran, tetap harus diserahkan kepada satu pihak di dalam dunia Islam.
Di masa khilafah masih ada dulu, seorang khalifah adalah pengambil keputusan terakhir untuk masalah ini. Itu merupakan hak preogratifnya karena memang demikian yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai kepala negara tertinggi di masa lalu.
Dan hal yang sama selalu dilakukan oleh para khalifah pengganti beliau, baik Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali ridhwanullahi 'alaihim ajma'in, keputusan ada di tangan khalifah sebagai otoritas tertinggi umat Islam.
Dan semua khalifah dari berbagai dinasti Bani Umayyah, Bani Abbasiyah dan Bani Utsmaniyah juga melakukan hal yang sama. Tidak ada satu pun elemen umat Islam yang secara lancang menetapkan jadwal Ramadhan dan Syawwal sendiri. Meski mereka ahli di bidang astronomi, hisab bahkan rukyatulhilal, namun biar bagaiamana pun mereka sangat menghormati khalifah.
Pasca Runtuhnya khilafah
Di masa kita sekarang ini di mana khilafah sudah tidak ada lagi, tradisi menyerahkan urusan jadwal Ramadhan dan Syawwal kepada otoritas penguasa tertinggi yang ada di tengah umat Islam tetap berlangsung.
Rakyat Mesir yang merupakan gudang ulama dan ilmuwan, tetap saja menyerahkan masalah ini kepada satu pihak. Bersama dengan pemerintah yang resmi mereka sepakat menyerahkan masalah ini kepada Grand Master Al-Azhar (Syaikhul Azhar). Dan yang menarik, begitu Syaikhul Azhar menetapkan keputusannya, semua jamaah di Mesir baik Ikhwanul Muslimin, Ansharussunnah, Takfir wal jihad, Salafi sampai kepada kelompok-kelompok sekuler sepakat untuk taat, tunduk dan patuh kepada satu pihak.
Hal yang sama juga kita saksikan di Saudi Arabia. Meski di sana ada banyak jamaah, kelompok, dan aktifis yang sering kali saling menyalahkan dan berbeda pendapat, tetapi khusus untuk jadwal Ramadhan dan Syawwal, mereka bisa akur dan patuh kepada keputusan mufti Kerajaan.

Dan hal yang sama terjadi di semua negeri Islam, mereka semua kompak untuk menyerahkan urusan ini kepada satu pihak, yaitu pemerintah muslim.
Entah bagaimana ceritanya, di negeri kita yang konon negeri terbesar dengan jumlah penduduk muslim di dunia, justru setiap pihak tidak bisa berbesar hati untuk menyerahkan masalah ini ke satu tangan saja. Setiap ormas merasa punya hak 100% untuk menetapkan jatuhnya jadwal ibadah itu.
Bahkan tanpa malu-malu melarang otoritas tertinggi yaitu pemerintah untuk bersikap dan menjalankan tugasnya. Padahal yang diperselisihkan hanya urusan ijtihad yang mungkin benar dan mungkin salah. Nyaris tidak ada kebenaran mutlak dalam masalah ini. Sebab sesama yang rukyat sudah pasti berbeda. Dan sesama yang berhisab juga berbeda. Dan perbedaan itu akan selalu ada.
Padahal maslalah ini adalah masalah nasional dan menyangkut kepentingan orang banyak. Seharusnya 200 juta umat Islam menyerahkan masalah ini kepada satu pihak yang dipercaya dan konsekuen untuk patuh dan tunduk.
Satu pihak itu seharusnya adalah pihak yang netral, tidak punya kepentingan kelompok, ahli di bidang rukyat dan hisab serta punya legitimasi. Dan menurut kami, pihak itu adalah pemerintah sah negeri ini. Karena dalam hal ini pemerintah adalah pihak yang merupakan otoritas tertinggi umat Islam. Dan direpresentasikan sebagai Menteri Agama RI.
Kalau hukum hudud diberlakukan di negeri ini, maka beliau pula yang punya hak untuk merajam pezina, memotong tangan pencuri, mencambuk peminum khamar. Dan selama ini, beliau pula yang memiliki hak secara sah untuk menikahkan wanita yang tidak punya wali.
Sebuah ormas tidak punya hak apapun untuk mengeksekusi hukum hudud, sebagaimana tidak punya hak untuk menikahkan wanita tak berwali. Maka logika sederhananya, seharusnya juga tidak punya hak untuk menetapan secara nasional tentang jatuhnya puasa dan lebaran. Sepintar apa pun orang yang ada di dalam ormas itu.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Arti Ucapan Selamat Lebaran



Sat 13 October 2007 22:42 | puasa | 3.916 views
Pertanyaan : 
Assalamualaikum... Selamat lebaran Pak Ustadz.
Saya langsung saja ke pertanyaan pak ustadz. Setiap menyambut hari raya idul fitri, kebanyakan kaum muslim mengirimkan ucapan selamat Lebaran berbunyi " Taqabalallahu Minna waminkum, shiyamana washiyamakum. Minal aidin wal faidzin." Saya sebagai orang awam yang tidak tahu dengan bahasa Arab, bingung dengan arti kata-kata di atas.
Mohon kepada Pak Ustadz menjelaskan arti kalimat di atas.
Wassalam
Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, itu artinya semoga Allah mengabulkan. Minaa wa minkum berarti dari kami dan dari anda. Shiyamana wa shiyamakum berarti puasa kami dan puasa anda.
Taqabballahu
Sedangkan lafadz minal a'idin wal faidzin merupakan doayang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.
Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.
Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapanmohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.
Lafadz taqabbalallahu minna wa minkum merupakan lafadz doa yang intinya kita saling berdoa agar semua amal kita diterima Allah SWT. Lafadz doa ini adalah lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika kita selesai melewati Ramadhan.
Jadi yang diajarkan sebenarnya bukan bermaaf-maafan seperti yang selama ini dilakukan oleh kebanyakan bangsa Indonesia. Tetapi yang lebih ditekankan adalah tahni'ah yaitu ucapan selamat serta doa agar amal dikabulkan.
Meski tidak diajarkan atau diperintahkan secara khusus, namun bermaaf-maafan dan silaturrahim di hari Idul Fithri juga tidak terlarang, boleh-boleh saja dan merupakan 'urf (kebiasaan) yang baik.

Di luar Indonesia, belum tentu ada budaya seperti ini, di mana semua orang sibuk untuk saling mendatangi sekedar bisa berziarah dan silaturrahim, lalu masing-masing saling meminta maaf. Sungguh sebuah tradisi yang baik dan sejalan dengan syariah Islam.
Meski terkadang ada juga bentuk-bentuk yang kurang sejalan dengan Islam, misalnya membakar petasan di lingkungan pemukiman. Tentunya sangat mengganggu dan beresiko musibah kebakaran.
Termasuk juga yang tidak sejalan dengan tuntunan agama adalah bertakbir keliling kota naik truk sambil mengganggu ketertiban berlalu-lintas, apalagi sambil melempar mercon, campur baur laki dan perempuan dan tidak mengindahkan adab dan etika Islam.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

40 Ribu Orang Jadi Muallaf Setelah Melihat Tokoh Agamanya Tewas.

Umat Islam Mongol

Apa yang Dilakukan Tokoh Agama Tersebut Saat itu banyak orang­orang Nasrani sedang riang gembira (bersuka cita). Mereka sangat senang karena salah satu pemimpin Mongol yang sebelumnya memeluk agama Islam kini murtad kembali. Umat Muslim Mongol Dalam luapan gembira dan perayaan tersebut banyak para tokoh Nasrani hadir. Kemudian dihadapan semua orang tampillah seorang pendeta yang sangat gagah. Ia tampil begitu percaya diri, semua mata tertuju padanya. Dalam kesempatan tersebut pendeta tersebut ingin meyakini pemimpinnya (raja). Dalam kemurtadannya ia ingin semua orang tidak melirik dan kembali ke ajaran agama Islam. Kemudian pendeta tersebut mulai berceramah. Dalam ceramahnya ia menghina Nabi Muhammad SAW begitu kerasnya (Naudzubillah). 

Namun, baru beberapa kalimat keluar dari mulutnya, seekor anjing penjaga yang terikat menyalak keras dan terlepas. Anjing tersebut berlari kearah pendeta dan mencakar wajahnya. Beruntung, karena beberapa orang sekitar pendeta berhasil menghalau serangan anjing tersebut. Kemudian beberapa orang yang sedang mengikuti acara tersebut berkata “Itu pasti karenan engkau mencela Nabi Muhammad, anjing itu marah dan menyerangmu”. Begitu beberapa orang memperingatkan pendeta tersebut. Pendeta tersebut berkilah, “Oh, tidak. Anjing ini hanya merespon karena isyarat tanganku saat ceramah mengejutkannya dan menyerangnya, anjing itu memberikan perlawanan”. Kata pendeta. Pendetapun melanjutkan kembali ceramahnya. Merasa tidak ada yang salah, ia kembali menghina Nabi Muhammad SAW. Ia menghina dengan kata­kata keji. Tiba­tiba anjing tadi yang sedang diikat kembali lepas dan menyerang kembali pendeta tersebut. Akibat serangan secepat kilat, pendeta itu roboh dan anjing menyambar leher serta mengoyak dada pendeta tersebut. Akhirnya pendeta itupun tewas. Dalam suasana yang gaduh, banyak suara teriakan histeris. Kebanyakan orang takut, namun banyak juga yang merenungi kejadian ini. Mereka yang merenungi berpikiran, tidak mungkin anjing penjaga itu menyerang sampai dua kali pada saat Nabi Muhammad SAW dihina kalau bukan ada sesuatu Yang Maha Kuasa menggerakkan anjing itu. Kematian pendeta itu memang benar karena serangan anjing. Kematian mengerikan yang dialami pendeta tersebut adalah azab dari Dzat yang tidak ridha Nabi Muhammad SAW di hina. Siapa lagi Dzat Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Allah SWT yang mengutus Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga yang menciptakan Nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW. Semenjak kejadian tersebut berbondong­bondonglah orang untuk memeluk agama Islam. “Karena kejadian ini,” tutur Ibnu Hajar Al Asqalani seperti ditulis Imam Adz Dzahabi dalam Mu’jamus Syuyuukh, “40 ribu orang Mongol masuk Islam.” Allahu Akbar! Sahabat, lihatlah begitu ngerinya azab bagi seseorang yang menghina kekasih Allah SWT yaitu Nabi Muhammad SAW. Sebagai Muslim yang taat sudah seharusnya senantiasa selalu memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Semoga sahabat semua bisa mengambil hikmah dibalik kisah ini

Bagaimana Hukum Takbiran

Sun 14 October 2007 12:41 | kontemporer | 2.638 views
Pertanyaan : 
Assalamu'alaikum, Ustad.
Saya ingin menanyakan mengenai hukum takbiran. Takbiran yang bagaimanakah yang diperbolehkan (tidak ada khilaf di antara ulama)? Dan, apakah ada praktek takbiran yang masih terdapat perbedaan pendapat mengenai kebolehannya? Kalau ada, itu yang seperti apa?
Karena saya pernah mendengar bahwa ada sebagian yang menganggap takbiran itu sebagai bid'ah. Karena itu saya penasaran, Ustad.
Terima kasih sebelumnya atas jawabannya. Wassalam.
Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bertakbir membesarkan nama Allah adalah ibadah sunnah yang telah disepakati oleh para ulama, baik salaf maupun khalaf. Dalilnya adalah firman Allah SWT sendiri:
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu membesarkan namaAllah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)
Pada bagian akhir ayat ini yang berhuruf tebal merupakan dalil dari perintah untukbertakbir di penghujung akhir bulan Ramadhan atau di awal bulan Syawwal. Tidak ada satu pihak pun yang mengingkari adanya perintah untuk membesarka nama Allah ini.
Namun ketika berbicara di wilayah bentuk teknis implementasi perintah ini, barulah para ulama berbeda pendapat. Perbedaan itu mulai dari masalah waktu start untuk bertakbir, kapan dimulai dan kapan selesai? Apakah sejak terbenam matahari di hari akhir Ramadhan ataukah setelah shalat shubuh di hari Idul fithr?

Juga mereka berbeda pendapat tentang teknis takbirannya, apakah sendiri-sendiri atau berjamaah? Dan kalau berjamaah, apakah bersahut-sahutan ataukah masing-masing bertakbir sendiri-sendiri? Apakah di dalam masjid, di rumah masing-masing ataukah keliling kampung, keliling kota naik truk?
Semua itu jelas-jelas tidak ada keterangannya dari Rasulullah SAW. Sehingga tidak ada satu pihak pun yang bisa mengklaim bahwa tata cara takbiran yang dilakukannya adalah yang paling sesuai dengan sabda nabi SAW. Semua hanya perkiraan saja, tidak lebih dari sekedar sebuah ijtihad yang bersifat sangat manusiawi.
Sehingga masalah ini tidak akan sampai membuat umat Islam menjadi saling mengejek, mencaci dan menganggap saudaranya sebagai pelaku bid'ah dan sesat.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Apa Itu Mazi, Mani, atau...?

Mon 15 October 2007 09:25 | thaharah | 3.345 views
Pertanyaan : 
Assalamualaikum wr wb..
Bapak pengasuh yang saya hormati
Saya seorang pemuda pemuda. Saat ini saya sangat bingung tentang masalah perbedaan antara mani dan mazi itu. Memang saya telah mendapat beberapa jawaban dari beberapa ustat bahkan dari teman - teman saya tentang perbedaan dan cara mensucikannya, tetapi banyak perbedaan sehingga saya bingung karena hal tersebut sangat penting dalam kita melakukan ibadah pada Allah SWT
Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan beberapa pertanyan yaitu
1. Perbedaan antara mani dan mazi serta apa hukumnya..?
2. Ciri - cirinya dan bagaimana cara mensucikannya?
Atas segala jawaban dan bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih
Wassalamualaikum wr wb
Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
1. Mazi
Mazi adalah cairan bening yang keluar akibat percumbuan atau hayalan, keluar dari kemaluan laki-laki biasa. Mazi itu bening dan biasa keluar sesaat sebelum mani keluar.
Dan keluarnya tidak deras atau tidak memancar. Mazi berbeda dengan mani, yaitu bahwa keluarnya mani diiringi dengan lazzah atau kenikmatan (ejakulasi) sedangkan mazi tidak.
Mazi hukumnya najis sebagaimana disebutkan oleh para ulama.
2. Wadi
Wadi adalah cairan yang kental berwarna putih yang keluar akibat efek dari air kencing. Hukumnya najis sebagaimana ditetapkan oleh para ulama.
3. Mani
Air mani yang keluar dari kemaluan seseorang sesungguhnya bukan benda najis. Air mani adalah satu pengecualian dari ketentuan bahwa segala benda yang keluar lewat kemaluan hukumnya najis. Baik berbentuk padat, cair atau gas.
Air kencing, mazi, wadi, darah, nanah, batu dan semua yang keluar lewat kemaluan ditetapkan para ulama sebagai benda najis. Kecuali air mani, hukumnya bukan najis.
Dalil dari tidak najisnya air mani ada banyak, di antaranya adalah hadits berikut ini:
Dari Aisyah ra berkata, "Aku mengerok mani dari pakaian Rasulullah SAW dan beliau memakainya untuk shalat. Dalam riwayat lain disebutkan, "Aku menggaruk dengan kuku-ku mani yang kering dari pakaian beliau. (HR Muslim)

Dengan hadits ini, para ulama umumnya mengatakan bahwa air mani itu tidak najis. Tindakan Aisyah isteri beliau mengerok atau menggaruk dengan kuku sisa mani yang sudah mengering di pakaian beliau menunjukkan bahwa air mani tidak najis. Sebab kalau najis, maka seharusnya Aisyah ra mencucinya dengan air hingga hilang warna, aroma atau rasanya.
Tindakan Aisyah menurut sebagian ulama dilatar-belakangi rasa malu beliau melihat Rasulullah SAW, suaminya, shalat dengan pakaian yang belepotan sisa mani. Maka dikeriknya setelah kering agar tidak terlihat nyata, meski sesungguhnya tetap masih ada sisa mani kering yang menempel.
Namun sebagian kecil ulama memang ada yang mengatakan bahwa air mani itu najis. Misalnya pendapat Al-Hanafiyah, Malik, Ahmad pada sebagian riwayat dan Al-Hadawiyah. Di antara dasar yang melandaskan pendapat mereka adalah hadits berikut ini:
Aisyah ra. mengatakan, ”Biasa Rasulullah SAW. mencuci mani kemudian keluar shalat memakai sarung itu dan saya melihat bekasnya cucian sarung itu” (HR Bukhari dan Muslim)
Tindakan Rasulullah SAW mencuci bekas mani di pakaiannya menunjukkan bahwa mani itu najis.
Namun pendapat ini dibantah oleh para ulama yang mengatakan bahwa air mani tidak najis dengan beberapa jawaban. Antara lain:
  1. Hadits ini meski secara riwayatnya shahih, namun tidak menunjukkan kewajiban untuk mencuci bekas mani yang menempel di pakaian. Tetapi hanya menunjukkan keutamaan untuk mencucinya dan hukumnya hanya sunnah.
  2. Kalau ada beberapa hadits yang bertentangan secara lahir, padahal masing-masing punya sandaran yang kuat, maka sebelum menafikan salah satunya, harus dicarikan dulu kesesuaian antara dalil-dalil itu. Dan menyimpulkan bahwa mani tidak najis adalah bentuk kompromi atas semua dalil yang ada. Sedangkan tindakan nabi yang mencuci bekas mani, harus dipahami bukan sebagai keharusan, melainkan kepantasan dan kesunnahan.
  3. Meski pun Al-Hanafiyah mengatakan bahwa air mani itu najis, namun mereka berpendapat bahwa untuk mensucikan bekas mani cukup dengan mengeriknya setelah kering, tidak perlu dicuci.
Demikian sedikit penjelasan dengan tiga cairan yang keluar dari kemaluan dan hukum-hukumnya, semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabaraktuh,


Ahmad Sarwat, Lc
 

Mantan Pacar Berzina, Turut Berdosakah Saya?



Mon 15 October 2007 09:26 | nikah | 2.811 views
Pertanyaan : 
Assalamu 'alaikum, wr, wb.
Saya wanita berumur 23 tahun, 3 tahun yang lalu saya pernah berzina dengan pacar saya, sebenarnya kami berniat menikah tapi terhalang karena kami berbeda agama, sebelum kejadian tersebut kami telah berpacaran selama 2 tahun. pada saat kami berzina, itu bener-bener yang pertama kali kami lakukan. Kami telah mengakhiri hubungan sejak 2 tahun yang lalu.
Sekarang alhamdulillah saya sudah bertaubat dengan taubatan nasyuha. Saya pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa 'bila salah seorang yang pernah berzina masih tetap berzina, maka seorang yang lainnya akan ikut menanggung dosa perzinahan tersebut'. Sekarang mantan pacar saya tersebut kumpul kebo dengan seorang wanita yang juga berbeda agama.
Yang ingin saya tanyakan:
1). Apakah benar saya ikut menanggung dosa yang dilakukan oleh mantan pacar saya walaupun saya bertaubat dan tidak melakukannya lagi, mengingat dia pertama kali melakukan zina dengan saya (saya merasakan beban yang berat, karena perbuatankami dulu dia jadi terbawa sampai sekarang & dia jadi seperti sekarang karena kecewa karena kami tidak berjodoh)?
2). Apa yang harus saya lakukan, haruskah saya memintanya untuk berhenti berbuat dosa?
Tolong jawab pertanyaan saya, terima kasih atas bantuan ustadz.
Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Pada prinsipnya seseorang tidak dibebankan dosa yang dilakukan oleh orang lain, kecuali bila dia menjadi penyebab secara langsung atas dosa yang dilakukan orang lain itu.
Misalnya, otak pembunuhan harus ikut menanggung dosa dari pembunuhan yang dilakukan oleh orang lain, meski dia tidak langsung melakukan pembunuhan. Itulah yang diberlakukan dalam agama Islam.
Selain itu yang ikut juga harus menanggung dosa adalah orang-orang yang terlibat membantu terjadinya proses pembunuhan. Misalnya, yang memodali, memberi jalan serta memudahkan pembunuh untuk melakukan dosa kejinya. Jelas sekali secara nalar bahwa pihak-pihak yang ikut membantu pembunuhan pasti harus ikut menanggung dosanya, meski tidak secara langsung ikut melakukannya.
Namun dalam kasus yang anda lakukan, yaitu berzina dengan seseorang, lalu anda telah menyatakan taubat, sedangkan mantan pasangan zina anda sampai hari ini masih belum juga bertaubat, tentu saja anda tidak perlu menanggung dosa yang dia lakukan. Dosa anda hanya sebatas dosa berzina dengan dirinya.
Adapun zina-zina lainnya yang dia lakukan, tentu saja bukan anda yang harus menanggungnya. Itulah nalar dan logika yang bisa kita terima.
Kecuali,

Kecuali bila orang itu tadinya bukan pezina, lalu anda mengajarinya berzina. Dia menjadi pezina semata-mata lantaran anda yang mengajaknya serta menjerumuskannya. Maka wajar jika anda harus ikut menanggung dosa zina yang dilakukannya. Karena anda memang menjadi sebab dari dosa-dosa yang dikerjakannya.
Sama saja kasusnya dengan seorang yang jadi peminum khamar lantaran pernah diajak sebelumnya oleh temannya. Boleh jadi kemudian si teman ini sudah bertobat, tapi dirinya malah masih saja menjadi pemabuk, maka si teman ini kita bilang menjadi penyebab dosa-dosa yang dilakukannya.
Wajar bila si teman ini punya kewajiban untuk menghentikan perbuatannya, setidaknya sudah berupaya sebisa mungkin untuk mencegahnya. Kalau ternyata tidak sadar-sadar juga, sementara usaha untuk menghentikannya sudah maksimal, kita serahkan kepada Allah SWT.
Demikian juga dengan kasus yang anda ceritakan. Seandainya pasangan zina anda sampai hari ini masih awet dengan zina yang dilakukannya, dan kelakuan bejat itu semata-mata karena anda penyebabnya, maka kewajiban moral anda saat ini adalah berupaya sekuat tenaga agar dia bisa berhenti dari berzina.
Tapi bila bukan anda penyebabnya, secara moral anda tidak terbebani untuk menyadarkannya. Meski tetap saja upaya untuk menyadarkan orang lain, siapa pun dia, dari melakukan dosa tetap wajib dilakukan.
Sebab agama ini adalah nasihat. Kita telah diperintahkan Allah SWT untuk mencegah perbuatan keji dan dosa. Rasulullah SAW telah mewajibkan kita bila melihat kemungkaran untuk mengubahnya dengan tangan, lisan dan hati. Semua itu bisa melalui kekuasaan, pengaruh, otoritas, kemahiran, dana, strategi dan pendekatan hati. Pendeknya, apa pun yang bisa kita lakukan, maka kita wajib melakukannya.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Tuesday, February 9, 2016

Gempar!!! Nasa Temui Yakjuj Dan Makjuj Dalam Perut Bumi! Mohon Sebarkan!!!






WASHINGTON - Weekly World News telah mengungkapkan tentang penemuan mengejutkan mengenai satu kaum primitif yang di panggil Mole People hidup 20 mil di bawah tanah, menggunakan terowongan rahasia untuk memasuki United States!
Penemuan ini dibuat bukan oleh ahli arkeologi, tetapi oleh ilmuwan NASA yang menggali jauh ke dalam Bumi - dan mereka mencoba menyembunyikan keberadaan kaum ini dari pengetahuan publik ..
Seorang pekerja NASA yang tidak mau disebut telah mengungkapkan gambar-gambar eksklusif and informasi mengenai kaum 'orang gua' ini.
"Cerita ini harus diberitahu," kata sumber itu. "Ia terlalu besar untuk disimpan".
Sumber itu telah mengungkapkan beberapa rahasia besar mengenai Mole People. "Tampaknya mereka seperti kaum yang peramah", beliau berkata, "Tetapi mereka amat primitif. Kami mencoba berkomunikasi dengan mereka, tapi itu satu pekerjaan yang susah karena mereka tidak tahu  bahasaEnglish ".

"Mole People, sebagaimana yang kami panggil, memiliki sandi senang untuk ke muka Bumi (surface world)", kata sumber itu. "Dengan demikian, President Bush mengendalikan situasi ini dengan penuh hati-hati. "Keliru langkah bisa mengakibatkan makhluk ini menyatakan perang dengan manusia di atas. Kami tidak pasti berapa jumlah mereka ini. Kami baru melihat satu kota sejauh ini, dengan anggaran 2000 orang Mole tinggai di situ.
"Tetapi ada pihak yang menyatakan bahwa mungkin jutaan orang Mole tinggal-rata di dalam kota-kota bawah tanah bertebaran di bawah muka Bumi ".
Makhluk itu memiliki beberapa persamaan dengan manusia - dan juga sedikit perbedaan. "Seperti kita, mereka berjalan dengan dua kaki, tetapi mereka jauh lebih tinggi dari manusia biasa - setinggi 8 ke 10 kaki tinggi. Jari-jari mereka seperti kuku binatang. Dan tangan mereka juga seperti kaki bebek (webbed), dirancang untuk menggali, bukan seperti kuku mole "" Kulit mereka sangat kuat. Itu untuk menahan panas yang ekstrim dan juga kondisi yang sangat di bawah Bumi ".





"Ditemukan bahwa terdapat hubungan dan interaksi antara manusia dengan makhluk ini suatu ketika dahulu - mereka berbicara di dalam bahasa yang hampir sama dengan dialek Navajo Lama.
Sumber itu juga menyatakan bahwa kaum Mole ini memiliki sistem otot-otot yang sangat besar, membuat mereka mampu bertindak ganas. "Ada seorang anggota ekspedisi itu menyalakan rokok, kaum Mole menganggap itu sebagai satu ancaman dan terus menyerang pemuda itu ". "Mereka mencakar dan menyerang beliau seperti kucing hutan, hampir menjatuhkan beliau bersama rokoknya. Dia sangat beruntung selamat dan hidup dari insiden itu ".

Kaum Mole amat tertarik dengan dunia atas muka Bumi - pakaian, alat-alat dan makanan terutama. Mereka sangat menyukai buah-buahan segar. "Saya berikan mereka sedikit anggur, dan mereka terus berpestadan bersukaria", menurut kata sumber.
"Amat jelas mereka tidak bisa menanam buah-buahan mereka sendiri, melihat mereka tinggal 20 mil di bawah muka Bumi". NASA amat tertarik untuk mempelajari kaum Mole. "Kami ingin tahu segala sesuatu tentang mereka - apa yang mereka makan, bagaimana mereka tinggal dan yang paling penting, apakah hubungan mereka dengan kaum manusia ".
"Kami bertanya-tanya jikalau mereka itu ada kaitan dengan manusia di dalam aspek-aspek tertentu. Apakah mereka adalah nenek moyang manusia modern hari ini secara genetis? "Para ahli mengatakan ada spekulasi yang beragam tentang kaum Mole. "Mereka bisa jadi apa saja, dari Yetis (Bigfoot), makhluk asing dari angkasa atau sisa orang yang selamat dari kota Atlantis Yang Hilang. Apakah makhluk itu musuh dan suka berperang ataupun peramah dan sanggup bekerjasaman? Dan bagaimana dengan minyak dan penyimpanan mineral di bawah Bumi? siapa yang memiliki mereka: kaum Mole atau kita?

Bagaimana dengan NASA dimana misi asalnya adalah untuk meneliti ruang angkasa - telah menjumpai kaum yang hidup di bawah muka Bumi? Juru bicara NASA tidak membantah maupun mengiyakan laporan itu. Setelah menerima tekanan hebat dari warta wan, juru bicara White House menjanjikan informasi yang dibenarkan oleh White House untuk disebarkan. Tetapi beliau telah memberi peringatan "mungkin tidak untuk waktu yang dekat ".
Menurut sumber itu, NASA menjumpai kaum bawah tanah itu dalam bulan Agustus ketika sedang menjalankan proyek rahasia yang di beri nama Operation Mole Hole - satu inisiatif dimana wartawan sekarang percaya ia mungkin untuk mengintip China, menggunakan "teknologi bawah
tanah ". Sejauh ini NASA telah menemukan pintu rahasia ke dunia bawah tanah di sekitar Washington State s Mount Shasta, gua Mammoth di Kentucky dan juga gua-gua yang tersebar sekitar barat daya U.S menurut kata sumber. Berabad lamanya manusia telah bercerita tentang keberadaan makhluk di bawah muka Bumi.
Sekarang, buat pertama kalinya, spekulasi itu telah dibuktikan kesahihannya. Tapi apakah makhluk-makhluk ini kawan ataupun lawan masih tidak diketahui.

Pertanyaannya ..
Berdasarkan apa yang saya baca, NASA telah menemukan makhluk bawah tanah, point yang agak kurang jelas saya listkan dibawah ...mereka berkomunikasi dengan makhluk tu tanpa dicederai, makhluk tu juga tak tahu bahasa Inggris ..seorang ekspedisi menyalakan rokok, dan makhkuk tu terasa diancam dan menerkam sampai jatuh rokok dan orang tu ..mereka memberi buah anggur kepada makhluk tu dan mereka suka ..tinggi makhluk tu adalah sekitar 10 kaki setara hampir 300 cm, dua kali lipat manusia normal ..
rasa heran juga karena orang dapat berkomunikasi dengan makhluk yang tingginya memang sangat tinggi dan mana mungkin makhluk yang sebesar itu mampu berbicara dan seakan jinak dengan manusia. Coba kita bayangkan makhluk yang kita tak pernah kenal dan dia pun tak kenal kita, merasa tak terancam dengan tindakan NASA.
Mereka dikatakan telah mengorek lubang bawah tanah untuk satu proyek yang dinamakan sebagai 'Operation Mole Hole', mereka telah berjumpa dengan makhluk itu di bawah tanah yang agak dalam di Washington. Sedangkan jika kita menebang pohon yang dihuni binatang, pasti binatang itu akan lari dan mengganas, bagaimana makhluk yang dikatakan NASA dapat berkomunikasi dengan baik tanpa menyakiti mereka.

DARI SURAT AL KAHFI:
Allah menceritakan kisah pria itu seperti firman-Nya dalam surah itu: "Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain.
Katakanlah: 'Aku akan bacakan kepadamu cerita tentang'. Sesungguhnya Kami memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka dia pun menempuh suatu jalan.
"Hingga apabila dia sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut berlumpur hitam dan dia merasa di situ segolongan umat. Kami berkata: 'Hai Zulkarnain, kamu bisa menyiksa atau dapat berbuat kebaikan terhadap mereka'. Mengatakan Zulkarnain:

'Adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya'. "(Ayat 83 sampai 87)
"Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). Sampai ketika sampai ke tempat terbit matahari (Timur) dia mendapati matahari itu menyinari
segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, "(ayat 89 dan 90).

"Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu
suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: 'Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu
orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding
antara mereka? '.
Zulkarnain mengatakan: 'Apa yang didukung Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan
alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi '.
"Hingga apabila besi itu sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: 'Tiuplah (api itu)'. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: 'Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar ku tuangkan ke atas besi panas itu'.

"Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulkarnain mengatakan: 'Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar ', "(ayat 92 sampai 98).

Demikianlah secebis kisah tentang Zulkarnain. Dalam rentetan perjalanan hidupnya, pria itu bertanggung jawab membangun tembok bagi menghalangi bangsa Yakjuj dan Makjuj mendatangkan angkara kepada manusia. Tembok bangunan Zulkarnain itu hanya akan runtuh ketika dunia terlalu hampir dengan kiamat ..
Kita tidak pernah menyangkal akan keberadaan yakjuj dan Makjuj yang telah dinyatakan dalam Al Quran, namun benarkah makhluk yang ditemukan NASA itu benar2 ada, saya memang tidak bisa percaya 100% akan berita yang dirilis puak kafir .. hanya Allah swt saja yang mengetahui berita nyata dibalik tuduhan Amerika, apakah hanya mainan mereka untuk memporak porandakan umat manusia atau satu berita yang benar ..
wallahu a'lam ..

Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini  :